WorldViews. The World in Textbooks

1. Integrasi Antarsuku

Tanah air Indonesia mempunyai banyak suku-suku bangsa yang pada dasarnya berasal dari satu termpat dan satu keturunan yaitu Indo Cina tepatnya Yunan Selatan. Kehidupan di daerah asalnya lama-kelamaan bertambah sulit, mereka memerlukan pemecahan masalah yang sering kali diakibatkan oleh alam. Sungai-sungai sering banjir, binatang-binatang buas mengancam kehidupan mereka. Untuk mengatasi binatang buas mereka mendirikan rumah-rumah panggung, rumah itu ditempati oleh beberapa kelurga agar kekuatan mereka besar. Tetapi untuk mengatasi bahaya banjir ini, mereka selalu mengalami kegagalan. Pertambahan penduduk dan bahaya banjir ini memaksa mereka untuk pindah. Dengan menyeberangi lautan mereka berpindah dan datang ke Indonesia. Kedatangan atau perpindahan mereka itu tidak sekaligus, melainkan secara bertahap dan bergelombang serta memakan waktu yang lama sekali. Karena gelombang itu tidak ber-samaan [sic.] datangnya, maka daerah-daerah yang ditempati juga tidak sama. Ada yang di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan sebagai-nya. Tempat tinggal mereka dipisahkan oleh laut yang luas dan hutan-hutan yang padat sehingga hubungan mereka seolah-olah putus.

Bangsa yang datang ke Indonesia inilah yang selanjutnya disebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Mereka kemudian ber-

[p. 197]

campur dengan penduduk tertua di Indonesia, sehingga sangat sulit kita membedakan yang mana penduduk asli Indonesia dan pendatang. Dengan adanya pemisah seperti lautan dapat menjadikan adanya perbedaan-perbedaan yang timbul di antara sesama bangsa kita. Sehingga setiap pulau mempunyai corak tersendiri dan melahirkan berbagai suku bangsa yang memiliki adat istiadat dan bahasa-bahasa daerah yang berlainan. Dari perbedaan-perbedaan ini timbul suatu pengintegrasian yang mutlak diperlukan untuk membentuk persatuan sebagai cara untuk menghindari perpecahan di antara sesama suku.